Rumah Sakit Umum Wina di Wina, Austria, telah meluncurkan sistem manajemen data gambar (PACS) pertamanya pada tahun 2001 dari Agfa HealthCare, yang sekarang disebut Dedalus HealthCare. Migrasi ke IMPAX EE terjadi pada tahun 2014. Pada awal tahun 2022, Rumah Sakit Umum Wina mengambil langkah berikutnya dan, dengan DeepUnity, memperkenalkan PACS generasi berikutnya, yang digunakan di klinik di seluruh dunia saat ini. ´Kemitraan dengan Dedalus HealthCare selalu sangat apresiatif dan konstruktif, didorong oleh inovasi, dan berorientasi pada pengguna’, kata Prof. Dr Christian Herold, Kepala Klinik Universitas untuk Radiologi dan Kedokteran Nuklir, memuji mitra tersebut.
Persyaratan apa yang diterapkan oleh ahli radiologi pada sistem manajemen data gambar modern saat ini? Rekan-Prof. Pribadi-Doz. Dr Helmut Prosch, Kepala Departemen Deputi Departemen Klinis Radiologi Umum dan Radiologi Bayi: ’Hal ini perlu mempermudah aktivitas dasar kita, termasuk kunjungan dokter dalam pelatihan. Selain itu, membantu kami dalam pertemuan multidisiplin. Kami dapat menjawab semua pertanyaan dengan cepat di sana. Sistem ini sangat responsif. Di PACS, saya bisa menampilkan apa pun yang saya inginkan secara langsung di level mana pun.’ Sekitar 530 diskusi interdisipliner diadakan setiap bulannya. Sepuluh hingga lima belas pasien dibahas dalam setiap pertemuan. Jadi ahli radiologi menangani 5.000 hingga 6.000 kasus setiap bulan dalam pertemuan kasus saja.
AI sebagai pengubah permainan
Prof. Dr Christian Herold
Bagi Prosch, TI memiliki peran penting dalam mengatasi tantangan tersebut. Pakar menyebut penggunaan kecerdasan buatan (AI) dalam diagnostik sebagai contoh. ’Deteksi otomatis terhadap perubahan patologis pada organ dan kuantifikasinya, misalnya, menghemat banyak waktu dan memberikan informasi tambahan penting kepada pasien dan dokter yang merujuk,’ kata wakil kepala departemen. Prof Herold mengambil pandangan yang sama, meskipun ia melihat tantangan yang terkait dengan hal ini: ’Ya, AI akan menjadi aspek yang sangat penting bagi kami. Namun ada banyak sekali pengembang, start-up, dan juga institusi akademis di segmen ini yang mengembangkan algoritme mereka sendiri untuk berbagai aplikasi. Oleh karena itu, sangat tidak mungkin untuk membeli dan/atau menginstal semua algoritma ini. Sebaliknya, trennya mengarah pada migrasi mereka ke satu platform atau ke sistem yang sudah ada – seperti teknologi medis – atau mengintegrasikan PACS. Integrasi ini tampaknya bekerja dengan sangat baik di Dedalus HealthCare.’
Perangkat lunak dari Contextflow, sebuah spin-off dari Rumah Sakit Umum Wina, digunakan di Wina misalnya. ‘Algoritme ini terintegrasi dalam PACS kami sehingga saya dapat memuat informasi yang telah disiapkan sebelumnya di server terpisah ke dalam alur kerja laporan dengan satu klik mouse dan memasukkannya ke dalam penilaian saya. Integrasi yang mulus, bersama dengan waktu pemuatan yang cepat, berkontribusi besar terhadap tingginya tingkat penerimaan. Bagi saya, duo ini adalah contoh sukses penerapan AI dalam radiologi,” puji Dr Sebastian Röhrich, seorang dokter yang sedang menjalani pelatihan di Klinik Universitas untuk Radiologi dan Kedokteran Nuklir.
Teknologi baru untuk mengajar
Pelatihan akan lebih disederhanakan untuk dia dan rekan-rekannya berkat arsip gambar pengajaran modern di PACS. ’Ini sebenarnya adalah alat yang kami bangun untuk masa depan. Sistem pembelajaran akan membantu kita dengan mudah mempersiapkan kasus-kasus yang bernilai didaktik. Selama proses pelaporan, kami menggunakan drag and drop untuk menyeret gambar-gambar ini ke dalam folder pengajaran khusus. Mereka secara otomatis dianonimkan, dikatalogkan, dan kemudian diberikan teks yang sesuai di sana’, kata Prosch saat menjelaskan prosesnya. Bagaimanapun, arsip pengajaran harus berjalan di platform biasa, yaitu lingkungan PACS. Siswa dapat menggunakan akses online untuk mengerjakan sendiri kasus di mana pun mereka berada.
Sumber : healthcare-in-europe.com