Perbedaan iDRG dan INA-CBGs dalam Sistem Pembayaran Layanan Kesehatan di Indonesia

Khaeruddin Asdar Avatar
Perbedaan iDRG dan INA-CBGs dalam Sistem Pembayaran Layanan Kesehatan di Indonesia

 

Sistem pembiayaan kesehatan di Indonesia sedang mengalami transformasi besar. Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan akan mengganti sistem lama INA-CBGs (Indonesia Case-Based Groups) dengan sistem baru iDRG (Indonesia Diagnosis Related Group) mulai 1 Oktober 2025.

Lalu, apa sebenarnya perbedaan keduanya?


1. Dasar Konsep

  • INA-CBGs: sistem pembayaran berbasis kasus (case-based groups) yang mengelompokkan pasien berdasarkan diagnosis utama dan prosedur medis.

  • iDRG: sistem yang lebih detail, tidak hanya melihat diagnosis & prosedur, tapi juga memperhitungkan komorbiditas, komplikasi, tingkat keparahan, serta penggunaan sumber daya rumah sakit.

👉 iDRG lebih akurat dalam menentukan tarif dibanding INA-CBGs.


2. Keadilan Tarif

  • INA-CBGs: Dua pasien dengan diagnosis sama bisa mendapat tarif sama, meskipun tingkat keparahan atau kebutuhan perawatan berbeda.

  • iDRG: Tarif disesuaikan dengan kondisi nyata pasien, misalnya pasien ringan vs pasien dengan komplikasi → tarif berbeda.

👉 iDRG lebih adil untuk pasien maupun rumah sakit.


3. Kompleksitas Data

  • INA-CBGs: Data yang digunakan terbatas pada diagnosis utama dan sebagian prosedur.

  • iDRG: Menggunakan data lebih luas: diagnosis utama, prosedur, komorbiditas, komplikasi, hingga lama rawat inap.

👉 iDRG menghasilkan data kesehatan nasional yang lebih kaya.


4. Pengendalian Biaya

  • INA-CBGs: Rentan menimbulkan ketidaksesuaian biaya, bahkan pembengkakan karena tarif terlalu umum.

  • iDRG: Membantu pemerintah mengendalikan inflasi medis karena klaim disesuaikan dengan kondisi pasien sebenarnya.

👉 iDRG lebih mendukung keberlanjutan finansial JKN.


5. Transparansi & Akuntabilitas

  • INA-CBGs: Klaim rumah sakit bisa kurang akurat karena pencatatan diagnosis tidak terlalu detail.

  • iDRG: Menuntut rekam medis yang lengkap dan coding lebih teliti → transparansi klaim meningkat.

👉 iDRG mendorong dokumentasi medis lebih profesional.


6. Kesiapan SDM & Teknologi

  • INA-CBGs: Lebih sederhana, sehingga relatif mudah diterapkan.

  • iDRG: Membutuhkan pelatihan SDM (dokter, coder rekam medis) dan integrasi dengan sistem informasi rumah sakit.

👉 iDRG menuntut kesiapan lebih tinggi dari rumah sakit.


Tabel Ringkasan Perbedaan iDRG vs INA-CBGs

AspekINA-CBGsiDRG
Basis KlasifikasiDiagnosis & prosedurDiagnosis, prosedur, komorbiditas, komplikasi, tingkat keparahan
Keadilan TarifSama untuk semua pasien dengan diagnosis sejenisBerbeda sesuai tingkat keparahan pasien
Detail DataTerbatasLebih lengkap & kompleks
Kontrol BiayaKurang efisienLebih efisien, kendalikan inflasi medis
TransparansiRelatif rendahTinggi (butuh rekam medis akurat)
Kebutuhan SDM & TeknologiRendahTinggi (butuh pelatihan & integrasi SIM RS)

Kesimpulan

Perbedaan mendasar INA-CBGs dan iDRG terletak pada akurasi klasifikasi dan keadilan tarif. Jika INA-CBGs masih terlalu umum, iDRG hadir untuk membuat sistem pembayaran kesehatan lebih transparan, adil, dan berkelanjutan bagi pasien, rumah sakit, maupun pemerintah.


🔑 Kata kunci SEO:

  • perbedaan iDRG dan INA-CBGs

  • iDRG vs INA-CBGs

  • sistem pembayaran JKN terbaru

  • tarif layanan rumah sakit 2025


Apakah Anda ingin saya buatkan infografis visual perbandingan iDRG vs INA-CBGs (bisa dalam bentuk gambar atau PDF) supaya lebih menarik untuk website?


Let’s Work Together on Your PACS & RIS Project