Perbedaan File DICOM pada X-Ray, USG, CT Scan dan MRI

Khaeruddin Asdar Avatar
Perbedaan File DICOM pada X-Ray, USG, CT Scan dan MRI
sumber: vladsiv

File DICOM (Digital Imaging and Communications in Medicine) digunakan dalam berbagai jenis pencitraan medis, termasuk sinar-X (X-ray), ultrasonografi (USG), CT scan (Computed Tomography), dan MRI (Magnetic Resonance Imaging). Meskipun format dasarnya sama, terdapat beberapa perbedaan dalam informasi yang disimpan dalam file DICOM untuk masing-masing jenis pencitraan medis tersebut. Berikut adalah perbedaan utama:

Sinar-X (X-ray):

File DICOM sinar-X biasanya berisi satu atau beberapa gambar radiografi yang dihasilkan oleh sinar-X yang melewati tubuh pasien.

Metadata dalam file DICOM sinar-X mencakup informasi tentang teknik pemindaian, seperti parameter eksposur sinar-X (misalnya, kVp, mAs), orientasi gambar, dan informasi klinis tambahan jika tersedia.

Biasanya digunakan untuk mendeteksi fraktur tulang, pneumonia, kanker paru-paru, dan kondisi medis lainnya yang melibatkan struktur tulang dan jaringan lunak.

Ultrasonografi (USG):

File DICOM USG berisi serangkaian gambar ultrasonografi yang dihasilkan oleh gelombang suara ultrasonik yang dipantulkan oleh struktur tubuh pasien.

Metadata mencakup informasi tentang pengaturan pemindaian USG, seperti frekuensi gelombang ultrasonik, kedalaman pemindaian, dan parameter lainnya yang berkaitan dengan akuisisi gambar.

Digunakan untuk visualisasi struktur organ dalam tubuh, seperti jantung, liver, ginjal, dan janin selama kehamilan.

CT Scan (Computed Tomography):

File DICOM CT scan berisi serangkaian gambar potongan tubuh yang dihasilkan oleh serangkaian sinar-X yang diambil dari berbagai sudut.

Metadata mencakup informasi tentang teknik pemindaian CT, seperti parameter eksposur sinar-X, ketebalan irisan, resolusi gambar, dan orientasi potongan.

CT scan sering digunakan untuk mendeteksi dan memvisualisasikan berbagai kondisi medis, termasuk tumor, cedera trauma, penyakit vaskular, dan perdarahan.

MRI (Magnetic Resonance Imaging):

File DICOM MRI berisi serangkaian gambar potongan tubuh yang dihasilkan oleh sinyal magnetik dari atom-atom hidrogen dalam jaringan tubuh.

Metadata mencakup informasi tentang parameter pemindaian MRI, seperti waktu echo (TE), waktu pengulangan (TR), ketebalan irisan, dan parameter lainnya yang berkaitan dengan akuisisi gambar.

MRI digunakan untuk mendeteksi dan memvisualisasikan berbagai kondisi medis, terutama pada jaringan lunak seperti otak, sumsum tulang belakang, dan organ dalam.

Meskipun file DICOM dari berbagai jenis pencitraan medis memiliki format yang sama, metadata yang disimpan dalam file tersebut akan bervariasi tergantung pada teknik pemindaian dan jenis gambar medis yang dihasilkan. Hal ini memungkinkan informasi yang tepat untuk disimpan dan diakses oleh perangkat lunak radiologi dan sistem PACS yang sesuai dengan kebutuhan klinis.